Matahari mulai
menempati singgasananya, keringat mulai bercucuran dan tenggorokan mulai
membutuhkan sentuhan dari air yang menyegarkan. Kuliah pertama Akuntansi
Perpajakan telah usai. Dan kini tinggal menunggu kuliah berikutnya Akuntansi
Management.
Dalam cuaca yang
begitu terik ingin rasanya pulang lalu berendam di air yang dingin. Namun,
apalah daya kami harus menunggu satu mata kuliah lagi.
Terlihat jelas di dalam kelas ini, ada yang ketawa ketiwi, bercanda gurau, muka ngantuk, kipas sana kipas sini. Begitulah kegiatan kami selama menunggu.
Nah tibalah
saatnya mata kuliah terakhir ini. Berharap-harap cemas bahwa dosen yang akan
masuk adalah dosen yang baik bukan yang killer. Setengah jam menunggu belum
juga ada tanda-tanda dosen yang datang. Tidak lama dari itu masuklah dosen
tittttt (sensor) yang terhormat ke dalam kelas. Semua mahasiswa pun diam
seketika, belajar mengajar pun dimulai dan dimulai jugalah saat-saat
menyedihkan itu.
“Udah ada buku
Akuntansi Management kalian ?” tanya pak dosen
Semua mahasiswa
pun menjawab, “Belum pak...”
“Bagaimananya
kalian ini ! Belajar Akuntansi Management tanpa buku sama saja dengan Bulshit
!! Tidak perlu nunggu instruksi baru beli buku !” bentak pak dosen
Seketika kelas pun
terdiam, pak dosen (panggilan dosen titttt) pun terus marah-marah. Ketika belajar
tentang laporan laba rugi pak dosen bertanya lagi, “No berapa laporan laba rugi
dalam SAK ?”. Belum ada yang menjawab, sebab kami semua tidak tahu (rasain la
kelen haha). Dan kembalilah murka pak dosen yang awalnya sudah membaik.
“Bagaimananya
kalian ini ! Kitab suci kita itu SAK masak tidak pernah kalian sentuh sekalipun
! Percuma kalian jurusan akuntansi, belum megang/lihat SAK itu sama saja
Bulshit !!!” bentak pak dosen
Kelas tetap
hening, semua tertunduk takzim. Tetap mendengarkan pak dosen yang murka dengan
wajah yang mulai merah. Akhirnya pak dosen pun menjelaskan apa yang akan kami
hadapi dimasa depan.
Selama pak dosen
menjelaskan sedetail-detailnya, kami semua tercengang dalam keheningan. Dengan hati
yang terus was-was merasa apakah sanggup kami menghadapi lawan yang luar biasa
kuat di masa depan yang kejam itu.
“Mau sampai kapan
kalian kek gini terus ha ? Bangun !!! Sadar !!! Mau berapa lama lagi kalian
tidur ha ??” bentak pak dosen
Semua mahasiswa
masih terdiam dengan hati penuh dengan kecemasan, merasa ingin menangis atas
apa yang pak dosen jelaskan tadi.
“Kalau kalian
seperti ini terus, bersiap-siaplah kalian menjadi buih di laut. Banyak, tapi
tak berguna !! Mau kalian seperti itu ?” bentak pak dosen lagi
Seperti bom yang
meledak dalam jiwa kami semua, agar kami bisa sadar apa yang akan kami hadapi
dimasa depan.
“Saya ini mencari
Bintang bukan Buih di laut !! Makanya saya ingin kalian bangun dan sadar sekarang
juga. Biarlah sekarang kepala jadi kaki, kaki jadi kepala semua berantakan
dalam 4 tahun ini yang penting kalian bisa jadi bintang di angkasa sana bukan
menjadi buih !!” jelas pak dosen
Seakan tersambar
petir, kesadaran kami mulai muncul disertai dengan semangat yanag membakar
tubuh. “Aku siap menghadapi dan menaklukkan masa depan” dalam hatiku bicara
“Jadi kalian
segeralah bangun dan sadar mulai dari sekarang. Belajar terus menerus dengan
sungguh-sungguh. Bersakit-sakitlah dulu kelak hasilnya akan kalian rasakan
sendiri. Kalau kalian sukses kan kalian sendiri yang senang, bapak cuma mengarahkan
dan memberi kalian jalan aja biar kelak kalian tidak nyesal dimasa depan” ucap
beliau dalam keheningan
Kemudian pak dosen
menjelaskan apa yang akan dibahas dalam mata kuliah akuntansi management. Akhirnya
kuliah pun berakhir, semua mahasiswa siap-siap untuk pulang.
Semenjak hari itu
sudah tertanam dalam hati setiap mahasiswa bahwa kami tidak akan jadi Buih Dilaut
tetapi akan menjadi Bintang Diangkasa !!!
SEMANGAT !!!
FM :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar